ini sepenggal kisah yang saya ingat dari berbagai buku & cerita peribumi jawabarat
+_Tahun 1404 – 1501 Caka (1484 – 1578
Masehi) = 97 tahun Candra (94 tahun Surya)- Jumlah Prabu 6 orang
Pajajaran adalah nama kerajaan yang lokasinya di pulau
Jawa bagian barat, disebut Jawa Kulwan atau Jawa Kulon. Ada juga yang menyebut
puseur atau galeuh (pusat) tatar Sunda. Keadaan alamnya digambarkan sangat
subur dan indah. Maka tidak heran jika banyak yang menghendaki memilikinya.
Mengenai Pajajaran, banyak pemenulis, sehingga sulit
untuk membuat ringkasan secara tegas, karena adanya data-data yang kadang-kadang
bertentangan, terutama kaitannya dengan Islam, dan asing. Dari data-data
terdahulu dapat diketahui, bahwa Jawa Barat itu merupakan wilayah yang sangat
menarik. Raja-raja
RAJA PAJAJARAN SILIWANGI
Silsilah Prabu Siliwangi sebagai ke turunan ke-12 dari Maharaja Adimulia. Selanjutnya bila diurut dari bawah ke atas, Prabu Siliwangi (12) adalah putra dari (11) Prabu Anggalarang, (10) Prabu Mundingkati (9) Prabu Banyakwangi (8) Banyaklarang (7) Prabu Susuk tunggal (6) Prabu Wastukencana (5) Prabu Linggawesi (4) Prabu Linggahiyang (3) Sri Ratu Purbasari (2) Prabu Ciungwanara (1) Maharaja Adimulia.
Prabu Siliwangi seorang raja besar dari Pakuan
Pajajaran. Putra dari Prabu Anggalarang dari dinasti Galuh yang berkuasa di
Surawisesa atau Kraton Galuh. Pada masa mudanya dikenal dengan nama Raden
Pamanah Rasa. Diasuh oleh Ki Gedeng Sindangkasih, seorang juru pelabuhan Muara
Jati.
Istri
pertama adalah Nyi Ambetkasih, putri dari Ki Gedengkasih. Istri kedua, Nyai
Subang Larang putri dari Ki Gedeng Tapa. Ketiga, Aciputih Putri dari Ki Dampu
Awang
DINASTI/KERAJAAN
Sang Prabu Siliwangi pada abad ke-15, menjadikan
Islam sebagai agamanya secara aman dan damai. Diawali dengan sebab adanya
pernikahan kedua Sang Prabu Siliwangi dengan Subang Larang putri Ki Gedeng
Tapa, Syah Bandar Cirebon. Subang Larang adalah santri Syekh Kuro atau Syekh
Hasanuddin dengan pesantrennya di Karawang. Dinasti Sang Prabu Siliwangi dari
pernikahannya dengan Subang Larang, terlahirlah tiga orang putra putri.
Pertama, Pangeran Walangsungsang, kedua, Nyai Lara Santang dan ketiga Raja
Sangara.Adapun Dinasti Prabu Siliwangi yang masuk Islam adalah dari garis ibu,
Subang Larang. Dapat dipastikan dari Subang Larang ajaran Islam mulai dikenal
oleh putra-putrinya Ketiga-tiganya masuk Islam.
Pernikahan di atas ini, mempunyai pengaruh yang besar
terhadap kekuasaan politik yang sedang diemban oleh Sang Prabu Siliwangi.
Tidaklah mungkin kelancaran kehidupan Kerajaan Hindu Pajajaran, tanpa kerja
sama ekonomi dengan Syahbandar Cirebon, Ki Gedeng Tapa. Begitu pula sebaliknya,
Ki Gedeng Tapa tidak mungkin aman kekuasaannya sebagai Syahbandar, bila tanpa
perlindungan politik dari Sang Prabu Siliwangi. Guna memperkuat power of
relation antar keduanya, maka diikat dengan tali pernikahan antara ke2 kekuasan
iyu.,
Dan keturunan ke 2 kerajaan
itu putra putri Prabu Siliwangi erat
hubungannya dengan guru-guru yang berada di gunung2., Subang Larang tidak mungkin mengajari Islam putra putrinya sendiri di
istana Pakuan Pajajaran. Diizinkan putra pertamanya Pangeran Walangsungsang
untuk berguru ke Syekh Datuk Kahfi di Gunung Amparan Jati. Di sini Pangeran
Walangsungsang diberi nama Samadullah Walaupun
demikian Pangeran Walangsungsang harus pula berguru kedua guru Sanghyang Naga
di Gunung Ciangkap dan Nagagini di Gunung Cangak. Di sini Pangeran
Walangsungsang diberikan gelar Kamadullah. Di Gunung Cangak ini pula berhasil
mengalahkan Raja Bango. Pangeran Walangsungsang diberi gelar baru lagi Raden
Kuncung. Dari data yang demikian, penambahan atau pergantian nama sangat
berpengaruh dan
Dengan cara yang sama Lara Santang harus pula mengaji
ke Syekh Datuk Kahfi Cirebon. Dalam Naskah Babad Cirebon dikisahkan Lara
Santang sebelum sampai ke Cirebon, berguru terlebih dahulu ke Nyai Ajar Sekati
di Gunung Tangkuban Perahu. Kemudian menyusul berguru ke Ajar Cilawung di
Gunung Cilawung. Di sini setelah lulus diberi nama Nyai Eling.
Naik haji
Atas anjuran Syekh Datuk Kahfi agar Pangeran
Walangsungsang dan Lara Santang Naik Haji. Ternyata dalam masa Ibadah Haji di PMakkah, Lara Santang dipersunting oleh Maolana Sultan Mahmud disebut pula
Syarif Abdullah dari Mesir. Lara Santang setelah haji dikenal dengan nama
Syarif Mudaim. Dari pernikahannya dengan Syarif Abdullah, lahir putranya,
Syarif Hidayatullah pada 12 Mualid 1448 dikenal pula setelah wafat dengan nama
Sunan Gunung Jati. Dan putra kedua adalah Syarif Nurullah.
Walangsungsang setelah haji, dikenal dengan nama Haji
Abdullah Iman. Karena sebagai Kuwu di Pakungwati, dikenal dengan nama
Cakrabuana. Prestasi Cakrabuana yang demikian menarik perhatian Sang Prabu
Siliwangi, diberi gelar Sri Mangana. Pengakuan Sang Prabu Siliwangi yang
demikian ini, menjadikan adik Walangsungsang atau Cakrabuana, yakni Raja
Sangara masuk Islam dan naik haji kemudian berubah nama menjadi Haji Mansur.
Lucky Casino & Hotel Tickets - Joliet, IL - Jackson
BalasHapusFind Lucky Casino & Hotel venue 삼척 출장샵 concert and event schedules, venue information, 사천 출장샵 directions, and seating 구리 출장샵 charts.Jan 이천 출장마사지 15, 2022John FogertyJan 15, 공주 출장마사지 2022ShinedownFeb 19, 2022Gladys Knight